Sharing pengalaman investor dari modal nol (2008), hingga (2016) mendapat passive income cukup banyak per bulan (ga enak ngomongnya… pokoknya cukup banyak deh, saya bersyukur sekali)

Sharing ini saya tulis, bertujuan untuk bisa membagikan pengalaman investasi saya dan apa yang saya pikirkan, supaya teman2 tidak terjeblos ke investasi berbahaya dan penipuan (saya benci ketika mendengar ada penipuan investasi, bahkan ada yang korbannya sampai trilyunan di Indonesia… aseeemmm). Pengalaman itu mahal sekali, dan terlalu mahal untuk saya simpan sendiri. Mudah2an bermanfaat untuk kita semua.

Sering teman2 / kenalan / orang2 mempertanyakan, “kenapa saya suka investasi di Minimarket Franchise yang profitnya kecil?”

Hehehe….

Berkali – kali pula saya menjelaskan, bahwa kriteria profit besar bukan kriteria investasi saya. Kriteria investasi saya:
1. Patuh hukum
2. Bermanfaat bagi masyarakat
3. Aman
4. Mudah untuk ditangani
5. Awet
6. Bisa dikembangkan terus
7. Bank mau membiayai
8. Profit di atas bunga pinjaman

Dari kriteria di atas, terlihat profit besar tidak ada di 8 kriteria di atas, dan kriteria tentang profit (bukan profit besar), ada di poin ke 8, bukan yang pertama (bukan yang terpenting). Ada poin2 lain yang lebih penting.

Poin 1 & 2, patuh hukum dan bermanfaat bagi masyarakat. Saya pikir sudah jelas. Cari uang itu terlalu mudah, tidak perlu melanggar hukum. Dan memberi manfaat bagi masyarakat akan membuat investasi tersebut berkembang.

Poin ke 3, AMAN. Bagi saya, investasi, yang terpenting induknya bisa balik, bukan profit tinggi. Saya pilih investasi yg returnnya hanya 1,5% per bulan tapi aman, drpd 5% per bulan tapi beresiko besok tutup (saya kan sedang berinvestasi, bukan sedang berjudi). Kenapa investasi yang terpenting induk bisa balik, bukan profit besar… karena tidak profit, bisa mencari profit di tempat lain, asal induknya balik (hanya rugi waktu). Kalau induknya sudah hilang, apanya yang mau diternakan. Kehilangan induknya, Anak (kalau ada) tidak bisa diternakan, harus dipelihara dulu sampai jadi induk (sampai nilainya besar lagi), butuh waktu dan resiko lagi, jangan2 ketika anak investasi tsb diinvestasikan supaya besar, bukan jadi besar dan jadi induk, tapi hilang lagi. AMAN… penting sekali

Poin ke 4, Investasi harus mudah ditangani. Saya berpendapat dan mempunyai pengalaman di bisnis, bahwa orang bekerja harus fokus. Saya pernah berbisnis 5 bidang sekaligus, dan tidak sukses. Ketika 4 bisnis saya tutup, saya hanya konsentrasi ke 1 bidang (2006), bisnis tumbuh dengan pesat. Pekerjaan / bisnis adalah penting, sangat penting. Bisa diandaikan suatu negara yang berperang, ini masalah hidup dan mati. Sehingga kita harus memenangkan perang tersebut, dengan fokus dan mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatan kita. Berperang di terlalu banyak titik sekaligus, membuat pasukan terpecah2 dan mudah dikalahkan musuh. Maka, berperanglah di 1 titik, dan menangkan. Jenderal yang sukses adalah jenderal yang memenangkan peperangan walaupun di 1 titik bukan jenderal yang perang di banyak titik, dan kalah. Poinnya adalah menang, bukan perang di banyak titik. Kapan2 ya, saya cerita ttg pengalaman saya bisnis, dari 2003 sampai sekarang, dari bangkrut sampai sekarang, bayar pajaknya saja 1 M per tahun. Sekarang kembali ke laptop. Karena saya harus fokus di bisnis saya sehari – hari, saya ingin investasi saya (yang bukan bisnis dan pekerjaan saya), harus mudah ditangani, tidak menyita banyak waktu dan pikiran saya. Sekali lagi… mudah ditangani, bukan profit besar.

Poin 5, Awet. Saya ingin investasi bersifat jangka panjang (bukan profitnya yang datangnya jangka panjang ya… maksud saya awet, profitnya ada terus menerus). Karena saya ingin membangun pipa air yang terus mengalir, bukan membangun pipa air, yang hanya untuk air yang lewat hanya 1x.

Point 6, Bisa dikembangkan terus. Karena profit tidak terlalu besar, maka investasi saya harus bisa diulang2, ditambah jumlahnya, dan dilipat gandakan. Supaya profit akhirnya jadi besar.

Point 7, bank mau membiayai. Bank berisi orang2 pandai, yang jago membaca resiko. Saya bukan orang pandai. Jadi saya ikut di belakang bank. Kalau bank mau membiayai, berarti itu investasi yang bagus, kalau bank tidak mau membiayai, biasanya investasi yang kurang bagus. Sederhana saja. Tidak semua yang mau biayaipun, saya mau invest, masih saya pilih2 lagi, sesuai kriteria2 lainnya di atas. Bank yang sudah pintar dan pengalaman ratusan tahun membaca resiko saja bisa kejeblos, apalagi kita. Jadi ikut bank, menurunkan resiko kita. Pengalaman adalah guru yang berharga.

Point 8, profit lebih besar dari bunga pinjaman. Investasi harus bisa mengalahkan bunga pinjaman, sehingga kita bisa memakai pinjaman untuk memperbesar nilai investasi kita. Kalau kita mendapat pinjaman tanpa bunga, profit investasi harus tetap bisa mengalahkan bunga pinjaman. Ini sebagai standar apakah investasi tersebut bagus atau tidak. Karena pinjaman tanpa bunga, sifatnya terbatas. Pinjaman rata2 memakai bunga. Ketika kita bisa menemukan investasi di atas bunga pinjaman (dan AMAN, ingat…), maka sumber dana investasi kita tak terbatas. Dengan suku bunga pinjaman Indonesia sekarang 10 – 15% setahun. Investasi yang menghasilkan 18% setahun (1,5% per bulan), sudah bagus. Tidak harus ekstrim sampai 3% per bulan (ingat… stabil, awet, dan aman), apalagi sampai 5% per bulan. Kalau kita bisa menemukan bisnis yang profit lebih dari 2% per bulan, continue, bisa dalam nilai uang besar (karena semakin besar nilai uang, ternyata semakin susah mencetak profit besar secara persentase, kata ahli2 investasi sih), dan aman.. berarti kita sudah mengalahkan investor terhebat di bumi, Warren Buffet (sekitar 20 sekian persen per tahun… saya pernah menulis sebelumnya). Saya bukan hendak mengatakan kita tidak bisa mengalahkan Warren Buffet (saya doakan kita semua bisa mengalahkan standar profit Warren Buffet), tapi saya ingin mengatakan, coba samai dulu sebelum mengalahkan. Jangan tergiur iming2 profit tinggi dan kita menjadi serakah, dan mengabaikan prinsip2 keamanan, ingat poin 3 di atas… AMAN. Oiya, tambahan. Mas Warren Buffet profit 20% lebih per tahun itu dalam dollar amerika ya, jd kalau kita profit 20% per tahun dalam rupiah, itu belum sama, harus dihitung devaluasi rupiah per tahun, biar adil… hehehe

Profit 1% per tahun di atas bunga pinjaman saja, kalau kontinu, dan aman. Sebenarnya sudah bisa menghasilkan 9% per tahun di atas profit seharusnya. Caranya adalah membagi uang kita menjadi DP untuk 10 project yang sama (masing2 10% DP, 90% pembiayaan). Sehingga masing2 project menghasilkan 1% per tahun di atas bunga pinjaman. Di kali 9 project tambahan, menjadi ada tambahan 9% per tambahan. Dengan tetap mengikuti 7 kriteria sebelumnya.

Contoh:
Punya uang 1 Milyar. Punya investasi yang untung 13% per tahun.
Maka profit seharusnya 13% x 1 Milyar: 130 juta / tahun.

Kalau pinjam bank bunga 12% setahun. 1 Milyar untuk 10 investasi, masing2 100 juta. 10 investasi @ 1Milyar: total 10 Milyar, (uang sendiri 1M, pinjaman 9M), profit 13% per tahun. Profit 1,3 M / tahun. Bayar bunga 9M x 12% = 1,08 Milyar. Profit 1,3 M – 1,08 M = 220 juta. Bukan 130 juta lagi per tahun. Profit 22% per tahun (220juta / 1M), bukan 13% lagi (130juta / 1 M)….

Pesan sponsor. Ini cuma hitung2an ya… untuk mulai investasi dengan memakai pinjaman, tolong belajar mendalam dulu tentang cara mengembalikan pinjaman. Minjam gampang Pak / Bu, lunasi hutang yg susah kalau tidak tahu caranya (tidak menemukan kendaraan yang tepat). Tapi kalau ngotot mau belajar, ya angka kecil2 dulu… resiko tanggung masing2.

PS: Pesan Sponsor lagi…. kalau bisa, invest ada propertynya. Kapan2 ya kita bahas mengenai property ini.

Semoga bermanfaat.

#passiveincome #investasi #waralaba #minimarket
jangan lupa untuk like fb kami : https://www.facebook.com/pipohargiyanto/

follow juga twitter kami di https://twitter.com/PipoHargiyanto

dan instagram kami di https://www.instagram.com/hargiyanto.pipo/

#investasiproperty
#investasi
#passiveincome
#passiveincomeproperty